Sebelum kucing keluar rumah tanpa pengawasan, ada beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan oleh pemilik. Selain memastikan kucing dalam kondisi sehat, langkah seperti melengkapi kucing dengan kalung identitas atau microchip bisa membantu jika kucing tersesat....
8 Alasan Kenapa Kucing Makan Anaknya?
Dulu waktu kecil, saya punya seekor induk kucing yang sudah hamil besar. Dia sudah cari-cari tempat gelap, kata orang tua saya kucing itu suka melahirkan di tempat yang tersembunyi.
Ngga sabar rasanya bisa main bersama anak-anak kucing yang lucu.
Yah, kamu sendiri pasti bisa bayangkan gimana asiknya main tali sama anak kucing, dicium-cium, dimanja-manja. Pokoknya seru kan?!
Dan ya, ngga lama setelah itu saya mendengar ada tangis anak kucing. Saya buru-buru pergi untuk melihat proses kelahiran dengan membawa senter.
1… 2… 3… 4…
“Wah, seneng banget ada 4 anak kucing!” Pikir saya.
Beberapa lama setelah saya tinggal bermain, saya kembali lagi ke induk kucing tadi. Dan ternyata, anaknya hanya tersisa 2 ekor saja. Padahal jelas tadi ada 4 ekor saya hitung.
Kemana 2 anak kucing yang lainnya?
Saya tanya orang tua, dan diberi jawaban bahwa anak kucing itu bisa jadi dimakan oleh induknya.
Nah, apa kamu pernah mengalami hal ini? Atau mungkin kamu pernah mendengar ada cerita bahwa ada induk kucing makan anaknya sendiri?
Apakah kucing makan anaknya itu normal?
Yap, memang kucing makan anaknya sendiri itu ada kejadian yang normal terjadi.
Fenomena ini normal terjadi dan sudah banyak dokumentasi ilmiah mengenai ini. Alasannya pun bisa dijelaskan secara logika, dan bukan karena induk kucing itu adalah kucing yang gila, kucing setan, atau psikopat.
Ngga, semuanya terjadi secara alami kog.
Tidak jarang ada kucing yang memakan 1 atau 2 anaknya, atau bahkan ada juga kucing yang memakan seluruh anaknya yang baru saja dilahirkan. Semua tergantung pada keadaan.
Bahasa ilmiah untuk hewan yang memakan anaknya sendiri adalah “infanticide” dan telah terdokumentasi dengan baik sebagai bagian dari siklus alami kehidupan untuk banyak jenis hewan.
Hamster, burung, babi, ikan, singa juga terkadang memakan anaknya sendiri.
Penelitian sains menunjukkan kalau dengan memakan anaknya sendiri, hal itu dapat membantu memberi manfaat pada induk hewan. Seperti memberi asupan nutrisi, mendapatkan makanan akibat sumber makanan yang sangat terbatas, mencegah pemangsa, dan ada juga alasan jika induk makan 1 atau 2 anaknya maka akan ada kesempatan yang lebih besar bagi anaknya yang lain untuk bertahan hidup.
Memang selama ini, penelitian masih fokus pada hewan di alam liar.
Meskipun begitu, kucing itu alaminya memiliki naluri hewan liar, meskipun sudah dijinakkan.
Kucing yang makan plasenta (ari-ari) bayi kucing itu normal.
Plasenta atau ari-ari yang membungkus janin kitten akan ikut keluar saat mereka lahir. Induk kucing seringkali akan menggigit tali pusar kitten untuk memutuskan plasenta dengan bayi kucing.
Biasanya, akan meninggalkan tali pusar pada perut bayi sekitar 2 cm.
Jangan khawatir, begitu si bayi nanti makin besar maka tali pusar yang tertinggal tadi akan lepas dengan sendirinya kok.
Beberapa induk kucing juga akan memakan plasenta yang keluar bersama bayi kucing. Plasenta dapat memberikan nutrisi penting untuk membantu kucing mendapatkan kembali kekuatannya setelah melahirkan dan menghasilkan banyak susu untuk bayinya.
Dan alasan lainnya, jika plasenta tersebut tidak dimakan oleh induknya, maka lama kelamaan ari-ari akan membusuk, menjadi bau dan bisa mengundang predator. Selain itu karena karena terjadi pembusukan maka kesehatan induk dan anak kucing akan terganggu.
Apa alasan kucing makan anaknya sendiri?
Nah, setelah kamu tau bagaimana normalnya kucing melahirkan…
… yaitu dengan memakan plasenta, sekarang kita akan membahas sesuatu yang normal lainnya (walaupun sangat jarang terjadi) yaitu induk kucing yang memakan anaknya sendiri.
Ada 9 alasan kenapa induk kucing makan anaknya:
- Bayi mati saat lahir,
- Bayi sakit atau cacat,
- Lingkungan yang dirasa berbahaya untuk bayi kucing,
- Induk kucing yang stress pada saat melahirkan,
- Kucing yang melahirkan pertama kali,
- Induk kucing kekurangan nutrisi,
- Induk kucing tidak mengenali bayinya,
- Feline Mastitis,
1. Kucing makan anaknya ketika si bayi sudah mati saat lahir.
Bukan tidak mungkin terdapat bayi kucing mati pada saat proses kelahiran.
Bayi kucing ras (pedigree cats) ternyata memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada kucing kampung (non-pedigree cats), sekitar 7% kitten mati pada saat kelahiran dan 9% lagi pada umur 8 minggu pertama setelah kelahiran.
Faktor umum penyebab anak kucing mati pada saat kelahiran:
- Hypoxia (kekurangan oksigen),
- Trauma pada anak kucing seperti terjepit panggul ibu kucing,
- Hypotermia (kedinginan),
- Induk kucing terlalu gemuk,
- Induk kucing yang baru melahirkan pertama kali sehingga induk tidak punya pengalaman melahirkan sama sekali,
- Setelah kelahiran anak yang ke-5 karena kucing sudah kelelahan.
Selain faktor umum diatas, ada juga faktor lain seperti adanya infeksi virus dan bakteri, ibu kucing kurang nutrisi dan bayi kucing yang kurus.
2. Bayi kucing mengidap penyakit atau ada cacat lahir.
Kucing punya indra penciuman yang sangat peka.
Mereka bisa mencium bau hingga 14 kali lebih kuat daripada manusia.
Mungkin kamu pernah dengar kalau anjing bisa mencium dan mendeteksi adanya kanker, bahkan baru-baru ini dikabarkan anjing bisa mendeteksi adanya virus Corona (covid-19) pada manusia.
Kucing juga begitu, seekor induk kucing bisa mendeteksi adanya penyakit atau cacat bawaan yang tidak bisa diketahui oleh manusia.
Jika ibu kucing merasa si kitten mengidap penyakit atau tidak akan bertahan hidup, dia mungkin akan lebih memilih untuk membunuhnya.
Karena, jika anak kucing benar-benar mati maka bangkainya akan membusuk sehingga akan menimbulkan resiko penyakit bagi anak kucing lain dan induk, serta akan menarik perhatian predator lain.
Jadi alasan induk kucing makan anaknya adalah untuk melindungi dirinya sendiri dan anak kucing yang lain.
Selain itu, mama kucing makan anaknya untuk menggantikan nutrisi dan energi pasca-melahirkan.
3. Induk kucing akan makan anaknya jika dia merasa lingkungan tersebut berbahaya untuk anaknya.
Situasi ini biasanya terjadi pada kucing liar karena kucing liar menghadapi lebih banyak bahaya daripada kucing peliharaan.
Induk kucing lebih memilih membunuh anaknya sendiri daripada harus terbunuh oleh predator.
4. Induk kucing merasa terancam atau stress pada saat melahirkan.
Kucing adalah hewan yang sangat sensitif.
Apalagi menjelang proses kelahiran.
Suara yang berisik, terlalu banyak orang, adanya hewan lain, bisa menambah tingkat stress induk kucing sebelum melahirkan.
Kondisi stres yang berlebihan bisa memicu insting bertahan hidup induk muncul sehingga dia lebih memilih untuk memakan anak-anaknya. Kondisi ini bisa makin parah jika terjadi pada kucing yang baru pertama kali melahirkan.
5. Kucing baru melahirkan untuk pertama kalinya.
Jadi ibu baru bisa membuat kucing kebingungan juga ya.
Bukan cuma manusia aja yang bingung pada saat jadi ibu baru, kucing yang belum pernah melahirkan juga belum tau harus apa.
Mereka belum paham bagaimana cara melahirkan, cara menyusui, ngurus anaknya dengan baik, dan bahkan mungkin ada yang berujung kasar pada anak pertamanya, meskipun ini sebetulnya tidak disengaja.
Btw, sebagai informasi, ada hormon yang berfungsi untuk meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi namanya adalah hormon Prolactin. Kalau tidak ada hormon ini, maka si ibu tidak akan merasa sayang pada bayi dan tidak punya rasa memiliki.
Hormon Prolactin ini akan dikeluarkan oleh tubuh secara alami pada masa kehamilan dan kelahiran.
Masalahnya, pada induk kucing baru ada rangsangan yang tertunda pada hormon ini. Sehingga induk kucing tidak akan merasakan ikatan batin pada anak kucing dan mungkin malah tidak mau mengasuh bayinya yang baru lahir.
Dalam kasus tertentu, dia bahkan mungkin akan menganggap anaknya sebagai ancaman atau bahkan mangsa yang bisa dimakan. Akibatnya induk kucing makan anaknya sendiri.
6. Induk kucing makan anaknya untuk menggantikan nutrisi yang terpakai saat proses melahirkan.
Plasenta mengandung serat, protein, zat besi, kalium, dan diduga dapat meningkatkan suplai ASI.
Normalnya, induk kucing akan memakan plasenta bayi kucing yang ikut keluar untuk menggantikan nutrisi dan energi yang keluar.
Tapi, kalau induk kucing merasa memakan plasenta masih kelaparan belum bisa memberinya nutrisi dan energi yang cukup maka dia akan makan satu atau bahkan seluruh anak kucing yang lahir.
Dengan memakan salah satu anaknya, dia akan memiliki cukup energi dan nutrisi untuk menyusui anaknya yang lain.
Mengorbankan 1 anak kucing untuk kehidupan anak kucing yang lainnya.
7. Induk kucing makan anaknya jika ia tidak bisa mengenali bayinya.
Kucing punya indra penciuman yang sangat tajam, dan kucing bergantung pada indra penciuman ini untuk mengenali anaknya.
Saat kitten pertama kali lahir, si induk kemudian akan menjilati mereka hingga bersih dari air ketuban dan sekaligus memberikan bau khas induk pada bayi kucing.
Jika bayi itu tersentuh oleh binatang lain atau manusia, maka bau induk tadi bisa memudar atau hilang sama sekali dari tubuh kitten. Hal ini menyebabkan induk kucing tidak bisa lagi mengenali bayinya.
Makanya, kalau kamu punya kucing yang baru melahirkan, penting banget bagi kita untuk menahan diri agar tidak memegang anak kucing yang baru lahir.
Setidaknya hingga minggu pertama setelah kelahiran.
Bahaya yang bisa terjadi kalau induk tidak lagi mengenali bayinya adalah:
- Induk kucing kebingunan mencari anaknya,
- Induk kucing akan cuek dengan anaknya,
- Induk merasa anak kucing tadi justru sebagai mangsa, bukan keturunannya.
8. Induk kucing terkena Feline Mastitis.
Mastitis adalah infeksi pada kelenjar susu yang dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa saat kucing menyusui anaknya.
Selain itu ada resiko anak kucing bisa ikut terinfeksi ketika mereka meminum air susu.
Untuk mengurangi rasa sakit ini dan menghindarkan anak dari terinfeksi mastitis, maka induk kucing akan meninggalkan anak kucing atau dalam beberapa kasus ada induk kucing makan anaknya.
Di alam liar, cara ini akan menyembuhkan kucing dari mastitis karena produksi susunya akan berhenti dan mengering.
Gejala kucing yang terkena Feline Mastitis
Kalau kamu menemukan ada gejala mastitis pada induk kucing peliharaanmu, segera ke dokter hewan untuk melakukan pengobatan. Biasanya, antibiotik bisa membantu menyembuhkan mastitis.
Beberapa gejala Feline Mastitis:
- Induk kucing tidak mau menyusui anaknya,
- Pada bagian perut induk ada pembengkakan dan mengeras,
- ASI kucing memiliki tekstur yang lengket dan kental
- Susu bercampur darah atau nanah,
- Induk kucing terlihat sakit dan muntah,
- Anak kucing kurus dan tidak bertambah berat badannya.
Apa kebiasaan normal lainnya setelah kucing melahirkan?
Jadi, pertanyaan kenapa kucing makan anaknya sudah terjawab bahkan kondisi itu adalah kebiasaan yang normal terjadi pada kucing dan hewan lainnya.
Lalu, selain kucing makan anaknya sendiri, ada beberapa kebiasaan lain induk kucing yang normal terjadi:
- Kucing memindah-mindah anaknya,
- Kucing membuang anaknya,
- Induk kucing mengabaikan (tidak peduli) anaknya,
- Induk kucing menjadi agresif kepadamu atau anggota keluarga lain.
a. Kenapa kucing memindahkan anaknya?
Kalau kamu lihat kucingmu memindahkan anaknya berkali-kali, maka ini pertanda kalau dia tidak merasa aman dengan area sekitar.
Mungkin kita bisa merasa tidak ada ancaman yang berbahaya, tapi tingkat stres kucing setelah melahirkan atau menyusui itu sangat tinggi.
Bahkan kalau kamu punya anak kecil atau adik yang masih balita, induk kucing bisa melihat mereka sebagai ancaman yang membahayakan.
b. Kucing membuang anaknya itu juga normal terjadi.
Beberapa kucing yang stres akan membuang 1 atau 2 ekor anaknya, tapi ada juga yang akan membuang seluruh bayinya.
Dalam kasus ini, bisa saja induk pergi menghilang begitu saja atau malah berlaku agresif terhadap anaknya.
Perlakuan agresif di sini bisa saja seperti menyerang atau memakan anaknya.
c. Kucing yang tidak peduli pada anaknya.
Berbeda dengan membuang ya…
Yang dimaksud dengan tidak peduli adalah induk kucing tidak berlaku agresif tapi juga tidak memelihara si kitten.
Mungkin induk biasa saja terhadap mereka, tapi dia selalu menolak ketika kitten ingin menyusu.
d. Induk kucing jadi agresif kepadamu dan anggota keluarga lain.
Pernah belum ada salah satu kucing peliharaan yang baru melahirkan dan tiba-tiba dia marah kepadamu atau anggota keluarga lain saat mendekat?
Itu normal…
Bukan berarti dia benci kepadamu, tapi dia sedang merasa terancam dengan kehadiranmu.
Cukup beri perhatian dari jarak jauh, dan hanya pegang mereka saat kamu mengetahui ada bahaya.
Apa ada Masalah medis pada kucing setelah melahirkan?
Induk kucing bisa saja mengalami masalah pada kesehatan setelah melahirkan (post-partum medical issues).
Beberapa masalah post-partum yang umum terjadi pada kucing:
- Feline Hypocalcemia
- Endometritis
- Feline Mastitis
- Milk Fever
- Attached Fetal Membrane
a. Feline Hypocalcemia
Feline Hypocalcemia terjadi karena induk kucing kekurangan kadar kalsium dalam darah.
Pada kucing, gagal ginjal kronis adalah penyebab paling umum dari hipokalsemia.
Beberapa gejala Hypocalcemia yang mungkin terlihat:
- Induk kucing lemas,
- Mudah marah, mood tidak terkendali,
- Tremor pada otot,
- Kucing terlihat gelisah,
- Hipersensitif terhadap sentuhan dan suara,
- Kucing tidak mau makan,
- Kejang.
Penanganan Feline Hypocalcemia:
Jika hypokalsemia sudah terjadi sangat parah, maka diperlukan suntikan kalsium untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
Kebanyakan kucing perlu dirawat di rumah sakit hewan hingga kadar kalsium dalam darah stabil, karena kondisi ini berpotensi mengancam nyawa kucing kesayangan.
Pengobatan jangka panjang adalah dengan memberikan makanan yang mengandung garam kalsium dan pemberian vitamin D. Vitamin D berfungsi untuk meningkatkan penyerapan kalsium pada saluran usus. Pemantauan rutin oleh dokter hewan sangat diperlukan untuk memastikan berhasil atau tidaknya pengobatan.
b. Milk Fever
Milk fever adalah bentuk lanjutan dari hipokalsemia dan bisa terjadi pada 3-5 minggu awal setelah kucing melahirkan.
Penyebabnya adalah kadar kalsium dalam darah yang berkurang dan produksi kalsium dalam tubuh tidak mampu menutupi kekurangan ini. Pada kucing hamil, sejumlah besar kalsium hilang tidak hanya pada saat menyusui tetapi juga pada saat proses pembentukan tulang janin selama masa kehamilan.
Milk fever dan hipokalsemia bisa mematikan jika tidak ditangani.
Gejala umum Milk Fever:
- Tremor pada otot,
- Kejang,
- Demam,
- Nafas tersengal-sengal,
Penanganan Milk Fever:
Diagnosa Milk fever dapat dipastikan hanya dengan tes darah.
Jika kamu melihat ada gejala seperti diatas, maka segera pisahkan ibu kucing dari anaknya dan segera pergi ke dokter hewan terdekat.
Minimalisir kondisi yang dapat menyebabkan induk kucing semakin stres, dan jika memungkinkan bawa anaknya pada tempat yang terpisah sehingga si induk masih dapat melihat anaknya selama perjalanan.
Berikan sejarah kehamilan kucing, tanggal kelahiran, jumlah anak yang lahir, dan apa jenis makanan kucing yang diberikan.
c. Endometritis
Endometritis terjadi karena adanya bakteri yang menginfeksi lapisan rahim kucing, biasanya terjadi seminggu setelah melahirkan.
Endometritis pada kucing bisa terjadi karena waktu melahirkan yang terlampau lama, proses kelahiran yang sulit, keguguran, dan bisa juga karena adanya plasenta yang tertinggal.
Gejala umum Endometritis pada kucing:
- Perut membengkak,
- Dehidrasi,
- Demam,
- Produksi susu menurun,
- Depresi,
- Gusi berwarna merah tua,
- Peningkatan detak jantung,
- Keluar cairan bercampur darah atau nanah pada kelamin kucing,
- Mengabaikan anak kucing,
Penanganan Endometritis:
Segera bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.
d. Feline Mastitis
Seperti yang sudah Dokter Pet tuliskan diatas, masalah kesehatan ini terjadi karena adanya peradangan pada kelenjar air susu pada induk kucing. [1]
Peradangan ini menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada saat menyusui.
Feline mastitis bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri atau bisa juga karena adanya trauma pada kelenjar susu.
Gejala umum Feline Mastitis:
- Induk kucing tidak mau menyusui anaknya,
- Pada bagian perut induk ada pembengkakan dan mengeras,
- ASI kucing memiliki tekstur yang lengket dan kental
- Susu bercampur darah atau nanah,
- Induk kucing terlihat sakit dan muntah,
- Anak kucing kurus dan tidak bertambah berat badannya.
Penanganan Feline Mastitis:
Pengobatan Feline mastitis biasanya dengan menggunakan antibiotik dan obat pengurang rasa nyeri. Bawa kucing ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan resep obat, jangan coba-coba untuk memberikan obat tanpa resep karena hal ini dapat membuat bahaya yang lebih besar.
Langkah kedua adalah dengan menjauhkan anak kucing dari induknya, beri susu secara mandiri melalui dot atau menggunakan spuit 1ml yang sudah dimodifikasi.
Ingat, jangan gunakan susu kental manis atau susu manusia yang biasa kamu jumpai dipasaran. Susu manusia tidak cocok digunakan pada kucing, karena bisa menyebabkan mencret hingga ke kematian.
Gunakan susu khusus kucing yang bisa kamu beli di petshop atau sesuai dengan resep dokter hewan.
e. Attached Fetal Membrane
Attached Fetal Membrane terjadi karena plasenta nyangkut di uterus dan tidak bisa keluar dari rahim kucing setelah kelahiran.
Sebagai majikan, kita tidak bisa tau apakah plasenta sudah keluar atau belum karena kucing akan segera memakan plasenta yang keluar untuk menggantikan nutrisi dan energi yang hilang pada saat proses melahirkan.
Jika plasenta ikut keluar, maka bagus! Tapi bagaimana jika plasenta justru tertinggal di uterus? Tentunya plasenta bisa membusuk di dalam tubuh kucing dan menyebabkan penyakit.
Gejala umum Attached Fetal Membrane:
- Vulva (kemaluan) kucing berwarna hijau,
- Demam,
- Penyakit sistemik (dalam beberapa kasus).
Penanganan Attached Fetal Membrane:
Kalau kamu melihat vulva kucing berwarna hijau, bawa segera kucing kesayangan ke dokter hewan terdekat.
Pemberian oksitosin bisa dilakukan untuk mengeluarkan plasenta yang tertinggal. Jika perawatan dengan oksitosin tidak berhasil, maka mungkin dokter akan menyarankan ovariohysterectomy (mengangkat organ reproduksi kucing).
Apa yang harus dilakukan jika induk kucing makan anaknya?
Kalau kamu menemukan ada kucing makan anaknya, jangan hukum atau memarahinya karena kejadian itu adalah normal berdasarkan insting alami kucing.
Yang bisa kamu lakukan setelah melihat kejadian itu adalah berkonsultasi dengan dokter hewan setempat untuk mengetahui kemungkinan dan alasan kenapa kucing makan anaknya.
Dan, jika kamu melihat ada anak kucing yang sakit atau dicuekin oleh induknya, maka pisahkan anak kucing tersebut dari kelompoknya kemudian beri makan dan susu sendiri menggunakan spuit yang telah dimodifikasi (seperti yang sudah Dokter Pet tuliskan di atas).
Bagaimana cara menghentikan kucing makan anaknya?
Kalau kamu punya kucing yang akan segera melahirkan, bisa jadi kamu khawatir jika dia akan memakan anaknya.
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan atau mencegah mama kucing makan anaknya?
Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah mencoba memberikan kondisi terbaik sebelum proses kelahiran untuk mencegah induk kucing makan anaknya. Berikut beberapa langkah mudah yang bisa kamu lakukan:
- Memberikan lokasi yang bebas dari stres,
- Memberikan nutrisi yang cukup bagi induk sebelum melahirkan,
- Memberikan fasilitas buang air,
- Memonitor kitten dan induknya,
- Menjaga area sekitar tetap bersih,
- Jangan memegang anak kucing yang baru lahir.
1. Memberikan lokasi yang bebas dari stres bagi mama kucing sebelum melahirkan.
Kucing yang akan melahirkan biasanya akan sibuk mencari tempat. Kamu bisa memberikan tempat yang nyaman dan hangat untuk kucing.
Area tersebut haruslah tenang dan bebas dari lalu lintas rumah tangga dan hewan peliharaan lainnya.
2. Memberikan nutrisi yang cukup bagi induk sebelum melahirkan.
Selama proses kehamilan, kamu perlu memberikan kucing makanan yang terbaik yang bisa kamu dapatkan. Karena pada saat kehamilan dan melahirkan kucing memerlukan banyak sekali nutrisi.
Jika si induk kenyang, maka dia tidak akan takut kelaparan dan tidak ada alasan bagi dia untuk mengurangi jumlah anaknya.
Baca juga: Kenapa Kucing Makan Cicak? Kan Katanya Cicak Itu Beracun
3. Memberikan fasilitas buang air.
Tempatkan kotak pasir di sekitar area kucing melahirkan agar induk kucing tidak perlu pergi jauh meniggalkan anaknya ketika dia ingin pup.
Hati-hati, jangan terlalu dekat, karena kucing adalah hewan yang bersih dan suka bersih-bersih. Jadi kalau kotak pup terlalu dekat, justru malah akan membuat kucing jadi merasa tidak nyaman.
4. Memonitor kitten dan induknya.
Coba perhatikan apakah ada anak kucing yang lebih kecil daripada yang lainnya? Terkadang si kucing kecil ini sering kalah oleh saudaranya dan tidak kebagian susu.
Kalau ada, mungkin kamu bisa berikan susu tambahan ke dia agar kucing yang satu itu tetap mendapatkan kebutuhan susu yang dia perlukan.
Kamu juga perlu perhatikan si induk. Apakah ada tanda-tanda sakit setelah melahirkan, ataukah ada tanda-tanda dia kesulitan saat menyusui, atau malah jangan-jangan ada tanda-tanda si induk sama sekali tidak mau memberi susu?
5. Menjaga area sekitar tetap bersih.
Bayi kucing dan ibu yang baru melahirkan sangat rentan terhadap infeksi virus dan bakteri. Sehingga kamu perlu terus menjaga kebersihan sekitar kandang dan si kucing.
6. Jangan memegang anak kucing yang baru lahir.
Jangan memegang bayi kucing pada umur 2 minggu pertamanya.
Karena pada umur ini si induk sedang membangun ikatan batin dan hubungan ibu – anak. Kalau kamu memegang bayi kucing terlalu cepat, takutnya nanti malah si induk akan stres dan memberikan reaksi yang buruk.
Apakah kucing jantan juga makan anaknya?
Tidak, kucing jantan tidak memakan anaknya. Kecuali dalam keadaan ekstrem seperti kelaparan.
Meskipun begitu, kucing jantan bisa memakan anak kucing yang bukan merupakan keturunannya. Karena tujuan kucing jantan adalah melanjutkan garis keturunannya secara genetika.
Saat kucing betina menyusui, dia tidak mau untuk dikawini. Sehingga, kucing jantan bisa membunuh anak kucing lain tersebut agar kucing betina mau dikawini dan menghasilkan keturunan kucing jantan tersebut.
Jadi, saat kucing jantan membunuh anak kucing, sebagian besar alasannya adalah karena alasan teritorial.
Apakah kucing makan anak kucing lain?
Kucing betina tidak akan makan anak kucing lain. Kemungkinan besar mereka hanya akan melihat anak kucing lain itu sebagai musuh, terutama jika dia tidak akur (bermusuhan) dengan induk kucing lain tersebut.
Ada beberapa kucing betina yang justru malah akan memelihara anak kucing lain yang kelaparan dan terlantar. Dan ada juga yang sengaja mencuri anak kucing lain untuk dipeliharanya.
Tapi, kucing jantan bisa makan anak kucing lain karena alasan teritorial dan berkembang biak.
Kucing betina justru bisa memelihara anak kucing lain.
Dokter Pet punya kucing betina yang diadopsi setelah diterlantarkan oleh majikannya, pada saat itu dia sedang hamil dan ternyata keguguran.
Kami baru tau kalau dia terkena Endometritis akut, sehingga dengan terpaksa kami melakukan operasi dan mengangkat rahimnya.
Dokter Pet beri nama kucing itu Ninja, karena warnanya hitam dan suka mencuri.
3 bulan kemudian, kami menemukan anak kucing yang diterlantarkan oleh ibunya. Umurnya mungkin sekitar 1-2 minggu.
Kami bawa kitten itu pulang dan kami pelihara.
Namanya bayi kucing, pasti nangis terus jika tidak ada induknya. Dan ternyata, hal ini membuat Ninja jadi iba dan mau memelihara anak kucing itu (meskipun tadinya dia cuek sama sekali).
Sekarang, si kitten hidup sehat dan gemuk karena air ASI dari Ninja si kucing hitam.
Jadi, apa pemikiranmu tentang kucing makan anaknya?
Sekali lagi, kucing makan anaknya itu normal terjadi, baik itu di alam liar maupun pada kucing peliharaan.
Jadi kamu tidak perlu kaget dan bingung ketika melihat ada kucing makan anaknya. Hal pertama yang pelu kamu lakukan ketika melihat ada kucing makan anaknya adalah tetap tenang dan jangan berusaha merebut si anak atau memarahi induknya. Karena hal ini bisa memperparah kondisi kesehatan induk kucing.
Intinya, kejadian mama kucing makan anaknya ini bisa dihindari dengan memberikan apa yang dibutuhkan oleh si induk, seperti makanan dan area yang bebas gangguan baik oleh anggota keluarga lain ataupun hewan lain.
Sumber Tulisan
[1] Wilson, Courtney R. Feline gangrenous mastitis. The Canadian veterinary journal = La revue veterinaire canadienne vol. 54,3 (2013): 292-4.
Sebagai sumber informasi online, Dokter Pet tidak dapat dan tidak memberikan nasihat atau konseling medis khusus. Pemeriksaan fisik menyeluruh, riwayat pasien, dan hubungan antara dokter hewan-pasien-klien diperlukan untuk memberikan nasihat medis khusus.
Kalau kamu khawatir hewan peliharaanmu mengalami keadaan darurat atau jika kamu memiliki pertanyaan medis khusus terkait dengan kondisi medis hewan peliharaanmu saat ini, silakan hubungi atau kunjungi dokter hewan terdekat.
0 Komentar