Tips dan Cara Mengenalkan Anjing ke Kucing Tanpa Harus Berantem

[dipi_image_mask image=”@ET-DC@eyJkeW5hbWljIjp0cnVlLCJjb250ZW50IjoicG9zdF9mZWF0dXJlZF9pbWFnZSIsInNldHRpbmdzIjp7fX0=@” shape=”Shape37″ shape_scale_x=”1.09″ shape_scale_y=”0.92″ image_horz=”-3″ image_vert=”166″ layer_1_enable=”on” layer_1_background_color=”#f2e9e6″ layer_2_enable=”on” docration_element_1=”DottedShape” layer_2_background_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ layer_2_horz=”55%” layer_2_vert=”-14%” layer_2_scale=”0.61″ layer_3_enable=”on” docration_element_2=”AbstractCircle” layer_3_background_color=”#F5ECE8″ layer_3_horz=”-29%” layer_3_vert=”38%” layer_3_scale=”0.6″ _builder_version=”4.18.0″ _dynamic_attributes=”image” _module_preset=”default” custom_margin=”-100px||||false|false” custom_margin_tablet=”-100px||||false|false” custom_margin_phone=”-50px||||false|false” custom_margin_last_edited=”on|phone” global_colors_info=”{%22gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724%22:%91%22layer_2_background_color%22%93}”][/dipi_image_mask]
Mengenalkan anjing ke kucing baru, atau sebaliknya bukan perkara yang mudah karena kemungkinan besar mereka akan berkelahi. Lalu bagaimana cara yang tepat?

Artikel ditulis oleh:

Avatar photo
Hario Dhanar
Published on 31 Desember 2022
Last Updated on 20 Januari 2023

Bagi beberapa orang memiliki satu hewan peliharaan saja mungkin belum cukup. Oleh karena itu menambah peliharaan adalah caranya. Menambah jumlah kucing setelah sebelumnya punya kucing, menambah jumlah anjing setelah punya anjing sebelumnya, atau bahkan memiliki anjing baru setelah sebelumnya punya kucing.

Timbul pertanyaan, bukankah akan sulit jika mau punya anjing setelah sebelumnya punya kucing ya? Kekhawatiran akan kedua hewan itu tidak akur atau bertengkar terus mungkin terbayang di benak kita. Apakah ada cara mengenalkan anjing ke kucing supaya nantinya ketika tinggal bersama tidak berantem terus?

Mau tahu caranya nggak? Simak ulasan dokterpet mengenai cara mengenalkan anjing ke kucing di bawah ini ya!

Kenali dulu anjing yang ingin kamu pelihara

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara mengenalkan anjing ke kucing, alangkah baiknya kita bahas terlebih dahulu mengenai anjing yang ingin kamu adopsi atau pelihara untuk di rumah.

Banyak sekali tipe anjing yang ada dan belum tentu akan cocok dengan kucing yang telah kamu pelihara sebelumnya di rumah.

Untuk ciptakan suasana rumah yang nyaman dan aman bebas dari pertengkaran antara kucing dan anjing, maka cari tahu tentang anjing yang ingin dipelihara dirasa perlu dilakukan.

Pertimbangan Usia dan Pilih anjing yang tepat

Setelah mencari tahu mengenai anjing yang ingin kamu pelihara, kamu bisa mendapatkan gambaran kira-kira anjing tersebut cocok dan akur tidak dengan kucing kita.

Tingkat kecocokan ini juga dipengaruhi oleh usia anjing. Jika anjing yang ingin dipelihara usianya masih sangat muda atau masih anak-anak, apakah cocok nantinya dengan kucing kita yang sudah dewasa atau bahkan usia tua?

Sebab anjing yang masih muda masih aktif-aktifnya untuk bermain. Hal ini bisa menjadi penghalang ketika kelak mengenalkan anjing ke kucing. Kucing tua sudah tidak terlalu suka bermain atau beraktivitas. Jika kucing yang kurang suka beraktivitas bertemu dengan anjing yang sedang aktif bermain, maka timbulnya pertengkaran diantara keduanya cukup besar.

Oleh karena itu pilih anjing yang tepat yang juga cocok dengan kucing yang kamu miliki.

Bila perlu, mintalah saran kepada orang terdekatmu atau pemilik penampungan hewan agar kamu bisa menentukan pilihan anjing yang sesuai untukmu dan juga untuk kucingmu.

Oh iya, ngomongin soal umur, sudah tahu belum cara menghitung umur kucing ke umur manusia?

Sudah tahu juga belum kalau dokterpet sudah pernah mengulas mengenai kucing Persia, Anggora, Maine Coon, Scottish Fold, dan Sphynx? Dengan cari tahu tentang jenis kucing yang kamu miliki kamu jadi bisa tahu kucing jenis apa yang bisa akrab dengan anjing nantinya.

tips dan cara mengenalkan kucing ke anjing

Persiapkan segala sesuatunya sebelum membawa anjing ke rumah

Alangkah baiknya memang sebelum membawa pulang anjing dari tempat penampungan ke rumah, rumah kita sudah dipersiapkan sedemikian rupa untuk menyambut kedatangannya.

Sekarang kamu sudah memutuskan untuk punya anjing maka dari itu rumah yang tadinya dikuasai oleh kucing beserta barang-barangnya mulai dari sekarang mulai untuk dipindahkan ke tempat khusus untuk kucing.

Dengan memindahkan barang-barang milik kucing akan meminimalisir kemungkinan untuk berantem dengan anjing karena kucing mulai sekarang harus belajar untuk berbagi tempat dengan anjing baru. Jika tidak dipisahkan antara kucing dengan anjing ketika awal-awal kedatangan anjing di rumah, bisa menimbulkan stress dan bakal sering berantem terus,

Pelajari pula bahasa tubuh kucingmu

Masih banyak orang yang menganggap kalau nggak perlu mempelajari bahasa tubuh kucing, tapi setelah tahu ternyata mempelajari bahasa tubuh kucing itu cukup berguna kok! Apalagi khan jika kamu pengen bawa anjing ke rumah dan mengenalkan anjing ke kucing nantinya.

Saat mengenalkan anjing ke kucing, amati bagaimana reaksi kucingmu. Apakah bulu-bulunya berdiri semua sambil memasang muka galak dan mengeluarkan suara geraman? Apakah kucingmu datang ke arahmu dengan santai sembari melihat apa yang kamu pegang? Ataukah kucingmu justru lari dan bersembunyi ke suatu tempat?

Ketika kucingmu bulunya tegak semua kemudian mengeluarkan suara geraman sebelum lari dan sembunyi maka bisa jadi ia merasa terancam dengan kehadiran anjing baru yang kamu bawa. Jika hal ini yang terjadi maka belum saatnya kamu mengenalkan anjing ke kucing secara langsung atau dengan tatap muka. Namun kalau kucingmu tenang-tenang saja maka ia tidak merasakan bahaya dari anjing tersebut.

Selain kucing, perhatikan juga bahasa tubuh anjingmu. Bahasa tubuh anjing dengan kucing tidak jauh berbeda. Mereka hewan menunjukkan ekspresinya melalui tubuh. Baik itu ketika nyaman, senang, marah ataupun takut yang mana dapat dilihat melalui tanda-tanda di tubuh mereka seperti telinga ditekuk, badan dibuat meringkuk, menunjukkan taringnya, dan sebagainya.

Nah, sekarang saatnya untuk mengenalkan anjing ke kucing!

Agar mengenalkan anjing ke kucing bisa berjalan dengan lancar, sebaiknya kamu siapkan beberapa hal seperti:

  • Handuk.
  • Pagar pemisah.
  • Jajanan anjing.
  • Jajanan kucing.
  • Mainan anjing.
  • Mainan kucing.
  • Bantuan orang lain.

Banyak juga ya? Ya iya, sebab anjing dan kucing nantinya makan terpisah. Mereka punya wadah atau perlengkapannya sendiri-sendiri.

Mengenalkan anjing ke kucing itu butuh strategi. Tidak bisa langsung mempertemukan anjing ke hadapan kucing. Yang ada nanti mereka berantem saling cakar dan gigit. Bisa-bisa kucing yang nggak terima ada kehadiran hewan lain malah jadinya kucing gigit tanganmu. Nggak mau khan tiba-tiba saja ada rasa nyeri di tanganmu dan ada “tanda cinta” dari kucingmu. Terus gimana jadinya kalau si anjing juga ikutan ngasih tanda cintanya? Waduh, dobel sakitnya deh.

Nggak usah buru-buru dalam mengenalkan anjing ke kucing. Selangkah demi selangkah saja sampai nantinya mereka bisa menerima kehadiran satu sama lain dan hidup rukun di rumah.

Langkah pertama: Pilih tempat untuk pertemuan pertama mereka.

Mengenalkan anjing ke kucing lebih baik saat si anjing sudah sampai di rumah Rumah menjadi pilihan tempat terbaik karena si kucing yang belum terbiasa dengan hewan baru seperti anjing bisa tetap merasa aman dan jika merasa terancam dengan kedatangan penghuni baru maka ia bisa bersembunyi sewaktu-waktu.

Membawa kucing ke tempat yang tidak ia kenal seperti ketika hendak mengadopsi anjing di tempat penampungan hewan ataupun dari pemilik hewan sebelumnya tidak disarankan karena bisa membuat kucingmu merasa gelisah.

Langkah kedua: Pisahkan anjing dan kucing di rumah.

Sesampainya anjing di rumah, jangan langsung pertemukan anjing dengan kucingmu. Mengenalkan anjing ke kucing dengan mempertemukan langsung dapat memberikan efek negatif bagi keduanya. Si kucing bisa merasa terancam dengan kehadiran penghuni baru sehingga ia takut atau justru menyerang anjingmu; si anjing juga bisa menyerang balik ketika dirinya diserang oleh si kucing.

Kalau hal ini sudah terjadi, akan makan waktu yang cukup lama untuk keduanya bisa akur di dalam rumah.

Memisahkan anjing dengan kucing bisa menaruh mereka masing-masing di tempat yang terpisah atau memakai pagar pemisah.

pagar pembatas untuk memisahkan anjing dan kucing

Jika memakai pagar pemisah seperti gambar di atas, pastikan agar kucing atau anjingmu tidak bisa lewat melalui celah sempit maupun melompati pagar pemisah yang dapat membuat keduanya bisa saling bertemu.

Pilihlah pagar pemisah yang juga tak bisa dilompati atau dilalui oleh kucing maupun anjing, tapi juga yang kokoh agar tidak mudah untuk dijatuhkan oleh salah satu peliharaanmu yang badannya besar.

Oh iya, jika kamu sedang tidak di rumah dan membiarkan hanya kucing dan anjingmu saja yang ada di rumah, pastikan agar mereka tetap tidak bisa ketemu. Jika memisahkan anjing dan kucing di ruangan yang berbeda, pastikan pintunya tertutup rapat serta kebutuhan mereka terpenuhi sebelum kamu tinggal.

Langkah ketiga: Biarkan mereka makan bareng dengan tetap dipisahkan oleh pintu.

Cara selanjutnya dalam mengenalkan anjing ke kucing yaitu dengan membuat mereka makan bareng namun tetap dipisah. Taruhlah wadah makan anjing di sisi pintu ruangan anjing dan wadah makanan kucing di sisi pintu ruangan kucing. Sesuaikan jarak menaruh wadah makanan ke pintu sesuai keinginan yang nanti lama kelamaan jarak antara wadah makanan dengan pintu semakin dekat sehingga anjing dan kucing bisa saling membaui.

Lakukan hal ini untuk beberapa saat dan amati sikap keduanya. Jika dirasa masih belum ada kecocokan seperti anjing yang mengeluarkan gonggongan atau kucing yang menggeram karena tahu ada anjing dibalik pintu dari baunya, itu berarti kamu mesti bersabar dan tetap lakukan cara ini sampai keduanya bisa tenang sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.

Langkah keempat: Mulailah untuk melatih anjingmu.

Sampai saatnya anjing bisa dipertemukan dengan kucing tanpa perlu penghalang, kamu juga perlu untuk melatih anjingmu dengan menggunakan perintah sederhana.

Latihannya cukup sebentar saja dan butuh kesabaran sampai si anjing mengerti dengan perintah yang kamu berikan. Saat si anjing mulai mengerti perintah-perintah tersebut, berikan ia hadiah.

Melatih anjing juga dapat membantumu mengendalikan anjing manakala nantinya ternyata si kucing ketika bertatap muka masih agresif terhadap anjingmu, maka kamu bisa perintahkan ia untuk menjauh sebab akan lebih susah jika kita memberi perintah ke kucing karena kucing bukan tipe hewan yang suka mendengarkan perintah.

Langkah kelima: Cobalah untuk memulai tatap muka.

Akhirnya tiba saatnya bagi si anjing untuk bertatap muka dengan si kucing. Kira-kira bakal terjadi perkelahian atau nggak ya? Atau justru adem ayem aja!? Kalo adem ayem aja sih bagus. Meski begitu, sebelum bertemu keduanya, pasangkan tali pengekang buat persiapan jika ternyata nantinya terjadi “perang dunia”.

Mintalah bantuan pada anggota keluarga atau teman ketika mengenalkan anjing ke kucing secara tatap muka. Masing-masing memegang satu hewan dan tetap jaga jarak. Amati gerak-gerik kedua hewanmu ketika bertatap muka. Lakukan proses tatap muka ini beberapa kali karena tidak cukup dengan 1-2x pertemuan keduanya bisa langsung akrab.

Tetap amati gerak-gerik kedua hewanmu dan mulailah untuk mendekatkan jarak diantara keduanya dengan tetap diawasi.

Berikan perhatian dengan mengajak mereka bicara dan mengelus kepala mereka untuk membuat mereka merasa tenang selama tatap muka.

Langkah keenam: Biarkan mereka berduaan tanpa perlu kamu awasi.

Ketika tahap tatap muka sudah dijalankan dan mulai ada perkembangan positif dimana keduanya tetap tenang saat berduaan, kamu sudah bisa mencoba untuk membiarkan mereka berduaan tanpa perlu adanya pengawasan.

Tips saat melatih: Amati terus tanda-tanda peringatan yang ditunjukkan oleh peliharaanmu!

Seringkali sebagai pemilik hewan kita luput memperhatikan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh peliharaan kita sehingga membuat mereka menjadi gelisah dan mulai tidak dekat dengan kita.

Tanda-tanda peringatan itu bisa berupa:

  • Anjing yang menatap terus ke arah kucing dan ketika kucing bergerak si anjing juga ikut bergerak, itu bisa menjadi tanda tidak baik.
  • Jika anjing menyalak atau menunjukkan sifat agresif pada kucingmu yang tengah diam dan tenang, maka itu tanda tak baik lainnya yang perlu kamu perhatikan.
  • Begitu pula sebaliknya jika yang melalukan keagresifan itu si kucing pada anjing.
  • Jika kucing menjadi tidak nafsu makan, suka menyendiri dan seringkali dekat-dekat ke anggota keluarga seolah meminta perlindungan, itu juga bukan tanda yang baik.

Jika tanda-tanda diatas terjadi maka si anjing tidak cocok untuk hidup bersama dengan kucingmu. Kamu perlu pertimbangkan kembali apabila tetap ingin si anjing hidup bersama dengan kucingmu. Jalan keluarnya kalau tidak tetap memisahkan mereka, kamu bisa mencari anjing jenis lain yang sekiranya cocok dengan kucingmu.

Sumber Tulisan
Dokter Pet hanya menggunakan sumber tulisan berkualitas, termasuk jurnal ilmiah, untuk mendukung fakta pada tulisan kami dan menjaga artikel Dokter Pet akurat, handal dan dapat dipercaya.

American Humane (2022). Introducing Dogs to Cats.

Animal Humane Society (2022). How to introduce a dog and cat.

Be Chewy (2022). How to Introduce Cats and Dogs (Without Your Pets Fighting Like, Well, You Know).

RSPCA (2022). How should I introduce my new dog or puppy to the family cat?

[dipi_reading_progress_bar bar_animation=”striped” bar_bg_color=”RGBA(255,255,255,0)” bar_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ bar_striped_color=”#F5ECE8″ _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{%22gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724%22:%91%22bar_color%22%93}”][/dipi_reading_progress_bar]
[dipi_text_highlighter text_highlighter_text=”Peraturan” text_highlighter_suffix=”Komentar!” highlight_shape=”circle_2″ stroke_color=”#f2beae” _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” all_text_text_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ highlighted_text_font=”|800|||||||” highlighted_text_text_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ sufix_text_text_color=”gcid-6956b91d-f244-466d-9669-f54caa4da332″ global_colors_info=”{%22gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724%22:%91%22all_text_text_color%22,%22highlighted_text_text_color%22%93,%22gcid-6956b91d-f244-466d-9669-f54caa4da332%22:%91%22sufix_text_text_color%22%93}”][/dipi_text_highlighter]
Harap jangan menanyakan keadaan darurat atau pertanyaan medis khusus lainnya tentang hewan peliharaan di kolom komentar!

Sebagai sumber informasi online, Dokter Pet tidak dapat dan tidak memberikan nasihat atau konseling medis khusus. Pemeriksaan fisik menyeluruh, riwayat pasien, dan hubungan antara dokter hewan-pasien-klien diperlukan untuk memberikan nasihat medis khusus.

Kalau kamu khawatir hewan peliharaanmu mengalami keadaan darurat atau jika kamu memiliki pertanyaan medis khusus terkait dengan kondisi medis hewan peliharaanmu saat ini, silakan hubungi atau kunjungi dokter hewan terdekat.

0 Komentar

Kirim Komentar