Nail cap: Haruskah kucing memakainya? Ketahui pro dan kontranya!

[dipi_image_mask image=”@ET-DC@eyJkeW5hbWljIjp0cnVlLCJjb250ZW50IjoicG9zdF9mZWF0dXJlZF9pbWFnZSIsInNldHRpbmdzIjp7fX0=@” shape=”Shape37″ shape_scale_x=”1.09″ shape_scale_y=”0.92″ image_horz=”-3″ image_vert=”166″ layer_1_enable=”on” layer_1_background_color=”#f2e9e6″ layer_2_enable=”on” docration_element_1=”DottedShape” layer_2_background_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ layer_2_horz=”55%” layer_2_vert=”-14%” layer_2_scale=”0.61″ layer_3_enable=”on” docration_element_2=”AbstractCircle” layer_3_background_color=”#F5ECE8″ layer_3_horz=”-29%” layer_3_vert=”38%” layer_3_scale=”0.6″ _builder_version=”4.18.0″ _dynamic_attributes=”image” _module_preset=”default” custom_margin=”-100px||||false|false” custom_margin_tablet=”-100px||||false|false” custom_margin_phone=”-50px||||false|false” custom_margin_last_edited=”on|phone” global_colors_info=”{%22gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724%22:%91%22layer_2_background_color%22%93}”][/dipi_image_mask]
Sudahkah kamu membaca artikel Dokterpet mengenai kucing suka mencakar benda yang ada di rumah? Masih ada kaitannya dengan hal itu yang sempat Dokterpet singgung di dalam artikel tersebut yaitu nail cap. Apa sih nail cap itu? Ada yang sudah tahu? Dokterpet sendiri termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang baru tahu sekarang. Sebab jarang […]

Artikel ditulis oleh:

Avatar photo
Hario Dhanar
Published on 4 Juni 2024
Last Updated on 4 Juni 2024

Sudahkah kamu membaca artikel Dokterpet mengenai kucing suka mencakar benda yang ada di rumah? Masih ada kaitannya dengan hal itu yang sempat Dokterpet singgung di dalam artikel tersebut yaitu nail cap.

Apa sih nail cap itu? Ada yang sudah tahu?

Dokterpet sendiri termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang baru tahu sekarang. Sebab jarang sekali istilah ini digunakan di Indonesia, berbeda dengan di luar negeri yang mungkin sudah banyak tahu.

Yuk kita cari tahu lebih banyak tentang nail cap dan apa hubungannya dengan kucing bersama Dokterpet!

Apa itu nail cap

Nail cap merupakan benda berukuran kecil yang bisa digunakan untuk menutupi kuku kucing. Nail cap dapat terbuat dari resin vinil, karet, maupun pvc. Benda ini sudah familiar dan banyak digunakan untuk kucing-kucing di luar negeri namun kurang familiar di Indonesia. Jarang sekali ada petshop yang menjual benda satu ini. Bahkan Dokterpet pun baru tahu akan hal ini sekarang.

Karena itu nail cap sangat menarik untuk dibahas dan menjadi informasi menarik bagi pecinta kucing yang ingin mengenal lebih jauh mengenai benda ini.

nail cap untuk hewan

Pro kontra mengenai nail cap

Apa saja yang mendasari orang-orang pro maupun kontra terhadap nail cap? Kamu dapat temukan alasannya di bawah ini!

Alasan mengapa orang-orang pro nail cap

1. Mencegah kucing mencakar-cakar sembarangan

Umumnya perabotan di rumah seperti sofa, karpet, kasur maupun jok motor menjadi sasaran cakaran kuku kucing. Kita akan sangat marah apabila perabotan atau barang-barang itu masih baru dan dibeli dengan harga cukup mahal tapi sudah dirusak oleh kucing kita. Maka dari itu banyak orang menjadi tak suka dengan kucing.

2dc53aafb71feca6b0341baee0b0649d 1 - Nail cap: Haruskah kucing memakainya? Ketahui pro dan kontranya!

Yang tadinya sudah memelihara kucing akhirnya terpaksa membuangnya ke jalanan akibat ulahnya itu.

Tapi kini setelah mengenal apa itu nail cap, benda satu ini bisa digunakan sebagai peredam aksi pengrusakan oleh kucing kita. Dengan begitu para majikan kucing bisa tidur dengan nyenyak dan tak terganggu lagi akan aksi pengrusakan dari peliharaannya.

2. Mengandung nilai keindahan

Ternyata ketika kucing dipakaikan nail cap membuat kucing menjadi lebih cantik dan lucu dilihat. Kita seperti melihat manusia sedang memakai kuku palsu. Berbagai macam warna bisa diaplikasikan ke nail cap dan kita bisa memilih warna apa yang sekiranya cocok untuk kucing kita pakai nantinya.

kucing sedang memakai nail cap

Kalau Dokterpet sih lebih menyukai warna biru karena itu merupakan warna favorit.

3. Mencegah luka kembali terbuka akibat cakaran

Adanya luka di tubuh membuat tubuh terkadang terasa gatal. Untuk mengurangi rasa gatal itu baik kucing maupun anjing biasanya menggaruk-garuk daerah yang gatal. Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran apabila luka tersebut akan melebar atau luka yang baru saja menutup itu bisa kembali terbuka apabila digaruk-garuk.

Umumnya daerah yang bisa dijangkau oleh kaki-kaki kucing baik kaki depan maupun kaki belakang yaitu bagian kepala dan telinga dan daerah itu juga seringkali muncul luka akibat perkelahian antar hewan.

0dc3cd69b653c49b35761722df0841b6 - Nail cap: Haruskah kucing memakainya? Ketahui pro dan kontranya!

4. Tidak mengganggu pertumbuhan kuku

Banyak yang mengira bahwa jika kucing memakai nail cap akan mengganggu pertumbuhan kuku. Kuku akan tumbuh secara tidak normal dan itu bisa mengakibatkan luka pada kucing. Misalnya kuku tumbuh ke dalam dan terlalu melengkung akibat tertahan oleh benda tersebut.

Nyatanya tidak demikian. Kuku bisa tumbuh secara normal dan kuku-kuku kucing bisa tetap ditarik seperti biasa.

5. Terbuat dari bahan yang lembut dan fleksibel

Terbuat dari bahan yang lembut membuat nail cap menjadi cukup fleksibel saat digunakan oleh kucing. Sehingga ketika kuku dikeluarkan maupun ketika ditarik tidak menganggu dan menyusahkan pergerakan dari kucing

be51f00c77e994e55093585cfa9f283a - Nail cap: Haruskah kucing memakainya? Ketahui pro dan kontranya!

6. Mencegah timbulnya luka akibat perkelahian

Bagi sobat Dokterpet yang memiliki kucing lebih dari satu di rumahnya pastilah takkan bisa lepas dari aksi perkelahian antar kucing.

Tiba-tiba saja kucing bisa berkelahi dengan alasan yang hanya mereka tahu. Padahal tadinya adem ayem saja.

Akibat dari perkelahian itu tak jarang membuat bulu-bulu kucing rontok dan timbul luka di sana sini pada tubuh kucing yang umumnya banyak terjadi di daerah kepala.

Dengan adanya benda satu ini, luka akibat perkelahian antar kucing bisa dicegah.

dua kucing tengah bertengkar

Alasan mengapa orang-orang kontra nail cap

1. Membatasi aktivitas kucing sehari-harinya

Adanya nail cap membuat aktivitas kucing menjadi berkurang dan terbatas. Misalnya kucing tidak lagi bisa mencakar-cakar furnitur di dalam rumah. Tentu saja hal ini mendapat sambutan positif bagi tiap majikan kucing.

Selain itu kucing tidak bisa memanjat tempat tinggi seperti pohon, gorden, lemari karena mereka mengandalkan kuku-kukunya yang tajam. Tanpa kuku tersebut, susah bagi kucing untuk menjangkau tempat yang tinggi.

kucing di atas pohon

Dengan terbatasnya aktivitas yang bisa ia lakukan sehari-harinya bukan tidak mungkin akan memicu stress pada kucing.

2. Pemicu stress yang berdampak pada menurunnya kesehatan kucing

Dengan adanya benda asing yang menempel pada kuku-kukunya membuat kucing berusaha keras untuk melepaskannya. Adanya benda tersebut membuat aktivitasnya terbatas dan itu dianggap sebagai sebuah gangguan dalam hidup kucing.

Sayangnya tidak semua kucing bisa melepaskan nail cap yang telah terpasang karena nail cap menggunakan lem untuk bisa terus menempel erat dan tak mudah copot saat digunakan.

Lama-kelamaan kucing pun bisa menjadi stress. Saat stress kucing akan mengalami gangguan emosional, tidak nafsu makan, terlihat lemas dan enggan mau ngapa-ngapain.

Jika stress ini terus dibiarkan tentunya akan menurunkan kesehatannya secara perlahan atau kucing pun bisa kabur dari rumah dan takkan kembali.

3. Harus diganti setiap 4-6 minggu

Nail cap ini sifatnya tidak permanen. Perlu diganti secara berkala sehingga majikan kucing harus mengingat dengan jelas kapan waktunya nail cap harus dilepas untuk digantikan dengan yang baru.

Perlunya penanda atau pengingat yang bisa ditulis pada selembar kertas atau kalendar di rumah agar tak lupa kapan harus mengganti nail cap pada kucing.

kalender gambar kucing

Cukup merepotkan bagi majikan kucing yang tidak suka dibuat repot apalagi yang sudah disibukkan dengan mengingat banyak hal.

4. Dapat tertelan oleh kucing

Kucing umumnya tidak menyukai adanya benda asing yang menempel di tubuhnya. Contohnya dulu Mamah Gembil tidak suka ketika dipakaikan kalung kucing. Mamah Gembil memberontak dan seringkali terlihat menggigit kalung tersebut agar terlepas dari lehernya. Namun lama-kelamaan akhirnya Mamah Gembil menyerah dan mulai terbiasa dengan kalung yang ia kenakan.

Hal yang sama juga akan terjadi jika kucing baru dipakaikan nail cap. Kucing akan menunjukkan tanda-tanda tak suka dengan mencoba melepaskan benda itu dari kuku-kukunya. Saat menggigit itu bisa saja benda tersebut masuk tertelan di dalam mulut.

Apabila sudah terlanjur, butuh penanganan dari ahlinya agar benda yang tertelan itu bisa dikeluarkan dari dalam perut dan harus dikeluarkan. Kalau tidak akan menyebabkan masalah perut, penurunan nafsu makan maupun masalah kesehatan lainnya.

5. Susahnya pemasangan bagi majikan kucing yang memiliki masalah pada penglihatan

542514ff289d0927e53101faf252c193 - Nail cap: Haruskah kucing memakainya? Ketahui pro dan kontranya!

Memasang nail cap bisa menjadi kendala sendiri bagi majikan kucing yang memiliki masalah pada penglihatannya. Kesusahan dalam memasang biasanya menjadi masalah utamanya. karena harus memasang dengan tepat di setiap kuku-kuku kucing.

Bila kurang tepat dan benar bisa saja benda tersebut gagal terpasang atau terlepas setelah berhasil dipasang sebelumnya.

6. Membuat kucing tidak bisa membalas serangan yang datang padanya.

kucing sedang berkelahi

Kucing kerap kali terlibat perkelahian dan pertengkaran baik sesama kucing yang dipelihara di dalam rumah maupun dari kucing jalanan. Apabila nail cap telah terpasang dan sudah waktunya bagi mereka untuk berkelahi, kucing tersebut tidak bisa membalasa cakaran dengan cakaran. Akibatnya kucing yang memakai nail cap akan menerima banyak luka sedangkan lawannya sama sekali tak memiliki bekas luka cakaran.

Cara penggunaan nail cap untuk kucing

Berikut pemasangan nail cap untuk kucing dari awal sampai akhir, yaitu:

1. Potong kuku kucing terlebih dahulu.

Memotong kuku kucing terlebih dahulu diperlukan agar kamu saat melakukan pemasangan tidak terkena cakaran kucingmu karena kucing belum tentu bisa anteng saat pemasangan dilakukan.

2. Lakukan pengetesan terlebih dahulu

Sama halnya seperti seseorang yang hendak membeli sepatu, kita perlu mencoba terlebih dahulu apakah sepatu itu kekecilan, kebesaran, atau malah pas di kaki. Hal yang sama kamu terapkan pada kuku kucingmu.

Cobalah pasang pada kuku kucing tanpa lem terlebih dahulu untuk mengetahui ukurannya bagaimana. Bila dirasa sudah pas di kuku kucing barulah setelah itu kamu bisa memasangkannya menggunakan lem.

3. Gunakan lem secukupnya

Gunakan lem secukupnya pada nail cap agar nail cap bisa terpasang dengan baik dan tak mudah lepas. Penggunaan lem terlalu sedikit akan membuat nail cap mudah lepas sedangkan penggunaan lem terlalu banyak membuatnya susah untuk dilepaskan ketika sudah waktunya ganti.

Untuk tahu seberapa pas atau tepatnya penggunaan lem memang berdasarkan pengalaman pribadi. Tidak bisa 1-2x langsung tahu takaran lem yang pas. Untuk itu kamu perlu mencoba memasangkan benda tersebut berkali-kali ke kuku kucingmu.

Sumber Tulisan
Dokter Pet hanya menggunakan sumber tulisan berkualitas, termasuk jurnal ilmiah, untuk mendukung fakta pada tulisan kami dan menjaga artikel Dokter Pet akurat, handal dan dapat dipercaya.

Catster (2024). Cat Nail Caps: Our Vet Explains the Ethics, Pros & Cons.

Cats in the box (2024). Are nail caps or claw covers for cats safe?

Petkeen (2024). Are Nail Caps Safe for Cats? Pros & Cons.

[dipi_reading_progress_bar bar_animation=”striped” bar_bg_color=”RGBA(255,255,255,0)” bar_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ bar_striped_color=”#F5ECE8″ _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{%22gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724%22:%91%22bar_color%22%93}”][/dipi_reading_progress_bar]
[dipi_text_highlighter text_highlighter_text=”Peraturan” text_highlighter_suffix=”Komentar!” highlight_shape=”circle_2″ stroke_color=”#f2beae” _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” all_text_text_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ highlighted_text_font=”|800|||||||” highlighted_text_text_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ sufix_text_text_color=”gcid-6956b91d-f244-466d-9669-f54caa4da332″ global_colors_info=”{%22gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724%22:%91%22all_text_text_color%22,%22highlighted_text_text_color%22%93,%22gcid-6956b91d-f244-466d-9669-f54caa4da332%22:%91%22sufix_text_text_color%22%93}”][/dipi_text_highlighter]
Harap jangan menanyakan keadaan darurat atau pertanyaan medis khusus lainnya tentang hewan peliharaan di kolom komentar!

Sebagai sumber informasi online, Dokter Pet tidak dapat dan tidak memberikan nasihat atau konseling medis khusus. Pemeriksaan fisik menyeluruh, riwayat pasien, dan hubungan antara dokter hewan-pasien-klien diperlukan untuk memberikan nasihat medis khusus.

Kalau kamu khawatir hewan peliharaanmu mengalami keadaan darurat atau jika kamu memiliki pertanyaan medis khusus terkait dengan kondisi medis hewan peliharaanmu saat ini, silakan hubungi atau kunjungi dokter hewan terdekat.

0 Komentar

Kirim Komentar