Sebelum kucing keluar rumah tanpa pengawasan, ada beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan oleh pemilik. Selain memastikan kucing dalam kondisi sehat, langkah seperti melengkapi kucing dengan kalung identitas atau microchip bisa membantu jika kucing tersesat....
Potong kumis kucing: Sebab dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi
Di artikel sebelumnya dengan judul Potong kumis kucing: Apakah ini pilihan yang bijak dan harus dilakukan? ternyata boleh dilakukan jika menyangkut nyawa atau kesehatan hewan kesayangan kita. Namun yang lebih ditekankan jika tak ada unsur terkait kesehatannya, maka tindakan potong kumis kucing jangan sekali-kali dilakukan.
Terlepas boleh atau tidaknya potong kumis kucing, apa saja yang melandasi atau sebab orang-orang melakukan tindakan potong kumis kucing itu? Yuk kita cari tahu bersama Dokterpet!
Potong kumis kucing: 3 sebab yang melandasi orang berbuat begitu
1. Bikin minum jadi berantakan
Kebiasaan kucing saat minum air yaitu mendekatkan mulutnya ke wadah minumnya lalu menjilat-jilati air tersebut agar masuk ke dalam mulutnya. Saat itu terkadang kumisnya pun ikutan masuk sehingga air dapat dengan mudah membasahi kumisnya.
Ketika ada air yang menempel pada kumis, kucing akan menyibak-nyibakkan kepala agar air bisa terlepas dari kumisnya tersebut. Kalau sudah begitu, air tentu akan menyiprat kemana-mana.
Bagi orang-orang yang suka dengan kebersihan, hal ini tentunya tidak mereka sukai.
Agar hal ini tidak terulang kembali, maka sang majikan pun memutuskan potong kumis kucing mereka apalagi jika kumis itu sudah terlalu panjang.
2. Kurang nyaman dipandang mata
Pada sebagian besar kucing, kumisnya akan menjuntai ke arah bawah. Tapi ada juga kucing dengan bentuk kumis yang asimetris. Pada bagian kanan akan menjuntai ke bawah sedangkan kumis bagian kiri menjuntai ke arah atas.
Ada juga kumis kucing yang lurus di satu bagian sedangkan di bagian lainnya bentuknya keriting. Hal ini bagi majikan kucing yang mencintai akan keindahan tentunya kurang bagus. Bisa juga kumis kucing ada yang patah di salah satu bagian akibat perkelahian sehingga di satu bagian ada yang panjang dan bagian lainnya terlihat pendek.
Agar terlihat serasi maka kumis yang panjang itu akan dipotong sependek kumis yang telah pendek tersebut
3.Terjadinya kerusakan pada kumis
Alasan lain yang menjadi sebab mengapa potong kumis kucing itu dilakukan karena kumis mengalamimi kerusakan. Selain akibat perkelahian, kumis kucing juga dapat rusak apabila terkena bara api yang bisa dari kompor, lilin, maupun perapian dalam rumah.
Baca juga:
Dampak bila potong kumis kucing dilakukan
1. Disorientasi pada kucing
Disorientasi akan sangat mungkin terjadi dialami oleh kucing yang kumisnya dipotong. Ia akan kehilangan arah dan sulit untuk berjalan tanpa menabrak segala sesuatu yang ada disekitarnya karena fungsi kumisnya sebagai pendeteksi segala sesuatu yang ada disekitarnya pun berkurang kemampuannya.
Selain itu kucing juga akan sulit untuk mendeteksi jika ada keberadaan hewan lain seperti anjing, ular, maupun kucing jalanan yang hendak mengganggu atau menyerangnya. Akibatnya kucing tak mampu lari sebelum serangan itu terjadi.
2. Kehilangan keseimbangan
Kumis berperan penting bagi kucing yang salah satunya mengatur keseimbangan tubuh. Jika fungsi ini dihilangkan melalui tindakan potong kumis kucing, sudah bisa dipastikan hal ini akan berdampak buruk bagi kucing.
Jika kamu potong kumis kucing sebelah kiri, maka ia akan jalan dengan oleng ke kanan, begitu juga sebaliknya. Selain itu hal ini akan membahayakan nyawanya apabila kucing terjatuh dari tempat tinggi. Kucing tidak akan mampu memposisikan tubuhnya secara sempurna. Akibat ia bisa saja mengalami cidera bahkan bisa sampai meninggal dunia.
Apakah kumis yang dipotong bisa tumbuh lagi?
Ya, kumis kucing yang telah dipotong akan dapat tumbuh kembali dengan syarat jika potongan itu tidak sampai ke bagian pangkal kumis. Di pangkal kumis terdapat folikel yang apabila terjadi kerusakan atau luka menyebabkan kumis tidak dapat tumbuh kembali.
Oleh karena itu sebaiknya janganlah kamu potong kumis kucingmu.
Sebelum menutup halaman ini, ada baiknya kamu juga baca:
Sumber Tulisan
Catpointers (2024). Can you cut a cat’s whiskers?
Mr.Boss Cat (2024). What Happens if you Cut a Cat’s Whiskers? & Why You Shouldn’t.
Sebagai sumber informasi online, Dokter Pet tidak dapat dan tidak memberikan nasihat atau konseling medis khusus. Pemeriksaan fisik menyeluruh, riwayat pasien, dan hubungan antara dokter hewan-pasien-klien diperlukan untuk memberikan nasihat medis khusus.
Kalau kamu khawatir hewan peliharaanmu mengalami keadaan darurat atau jika kamu memiliki pertanyaan medis khusus terkait dengan kondisi medis hewan peliharaanmu saat ini, silakan hubungi atau kunjungi dokter hewan terdekat.
0 Komentar